Microphone

Masih banyak vokalis kurang memperhatikan masalah microphone, padahal microphone adalah instrumen utama seorang vokalis setelah tubuhnya sendiri. Baik di atas panggung maupun di dalam studio rekaman, microphone selalu digunakan. Ada vokalis yang selalu membawa microphone-nya sendiri, ada juga vokalis yang menggunakan microphone yang disediakan oleh pihak penyelenggara sound system. Paling ideal sebetulnya adalah pilihan pertama, yaitu memiliki microphone sendiri, karena microphone yang digunakan bergantian mengandung banyak bakteri yang bisa menyebabkan tertular penyakit, terutama jika mic tersebut jarang dibersihkan. Jika kita belum punya microphone pribadi, pilihan lain adalah membawa sanitizer microphone yang saat ini sudah tersedia di pasaran, atau bisa juga menggunakan alcohol swab yang dapat kamu beli di apotek, kita juga bisa membeli busa microphone untuk menutup kepala mic.

Jenis microphone
Ada banyak jenis microphone, di antaranya dynamic, condenser, ribbon, carbon, dan sebagainya. tapi untuk kebutuhan kita kali ini, kita akan bahas secara singkat dua saja yang akan sering kita temui di dunia nyanyi, yaitu mic dynamic dan mic condenser. Biasanya mic yang digunakan di panggung adalah mic dynamic, sedangkan mic condenser biasanya digunakan di dalam studio rekaman. Mic condenser biasanya lebih sensitif dari mic dynamic, maka dari itu lebih banyak digunakan di studio yang kedap suara, walaupun ada juga yang menggunakannya di atas panggung. Perbedaan lain dari keduanya adalah, mic dynamic tidak memerlukan phantom power dari mixer, dan harganya relatif lebih terjangkau dari mic condenser, sehingga untuk pemakaian sehari-hari lebih populer.

Merek microphone dynamic yang sangat sering saya temui di lapangan adalah Shure SM58, AKG D5, dan Sennheiser E835. Mic yang saya sebutkan tadi memiliki harga yang relatif terjangkau namun kualitasnya tahan banting, maka dari itu kebanyakan penyedia atau rental sound system menggunakan mereka. Masih banyak sekali microphone yang bagus yang bisa kamu lihat, dari yang harganya di bawah Rp1.000.000,00 hingga yang mencapai Rp50.000.000,00. Silahkan cek beberapa merek microphone berikut ini: AKG, Shure, Sennheiser, Audix, Lewitt, Behringer, Electro Voice, Telefunken, Heil Sound, Blue, dan banyak lainnya.

Memilih microphone pribadi
Berbeda mic, berbeda pula karakteristiknya. Walaupun, bagi pendengar biasa yang bukan sound engineer, perbedaannya hampir tidak terdengar. Jangan lupa, bahwa mic hanya berfungsi merubah suara akustik kita menjadi sinyal elektrik, dan tidak bisa membuat bagus atau memperbaiki teknik nyanyi kita.

Microphone memiliki polar pattern, yaitu pola menangkap suara. Misalnya ada yang hanya menangkap suara di depan mic, seperti shotgun mic yang digunakan untuk syuting video, lalu ada yang depan dan belakang yang disebut figure eight pattern karena polanya menyerupai angka delapan, ada pula yang menangkap suara dari berbagai penjuru atau omnidirectional. Cek spesifikasi microphone terlebih dahulu untuk mengetahui polar pattern mic tersebut sebelum membelinya.
Berikut ini beberapa tips memilih mic pribadi:

  1. Lebih mahal tidak berarti lebih baik untuk kamu. Mic hanyalah alat untuk menginput suara kamu ke sound system. Yang paling utama adalah kemampuan nyanyi kamu sendiri. Mic paling mahal sekalipun tidak akan mampun menjadikan nyanyian yang fals menjadi indah.
  2. Coba sendiri dan dengarkan. Coba dengan suara rendah, suara tinggi, jarak dekat, jarak jauh, posisi lurus, miring, coba semua. Apakah sesuai dengan gaya nyanyi kamu? Ada mic yang lebih sensitif, ada yang kurang sensitif, cari yang sesuai dengan cara kamu bernyanyi.
  3. Wireless atau kabel. Wireless memang enak digunakan di panggung. Tapi idealnya kita punya kru untuk membantu dengan mic tersebut. Karena mic wireless haru disetting dulu setiap akan tampil, receivernya, batere micnya. Sementara mic kabel tinggal colok saja, tidak perlu batere. Mana yang lebih cocok untuk kebutuhan kamu?
  4. Banyak baca review di internet. Saat ini sangat banyak merek mic yang sudah bagus-bagus walau dengan harga yang terjangkau. Jelajahi internet untuk membaca dan melihat berbagai video review untuk mendapat inspirasi.
  5. Sebaiknya beli baru. Mic adalah alat yang sangat dekat dengan kita, dan kita gunakan dekat mulut kita. Jadi sebaiknya kita membeli barang baru.
  6. Dynamic atau condenser. Mic panggung biasanya mic dynamic. Beberapa cirinya adalah mic ini handheld atau didesain untuk dipegang, dan tidak sesensitif mic condenser. Mic condenser biasanya digunakan di studio yang kedap untuk rekaman. Mic condenser juga biasanya perlu phantom power untuk bekerja.
    Sekali lagi, sebuah microphone tidak akan bisa menggantikan teknik vokal yang baik. Microphone hanya akan mengirim sinyal suara ke speaker, apapun sumber yang baik maupun buruk. Nah, dengan pemikiran ini, jadi seberapapun canggih dan mahalnya sebuah mic, yang terpenting adalah sumbernya, jadi ayo mari terus tingkatkan kemampuan bernyanyi kita.

Beberapa teknik mic yang perlu kita perhatikan:

  1. Cara memegang mic yang baik dan benar. Genggamlah microphone pada gagangnya dan tidak menutupi kepala microphone agar penerimaan suara kamu maksimal dan mencegah adanya suara mendengung atau feedback.
  2. Kemiringan microphone kurang lebih 45˚.
  3. Jarak microphone ke mulut tidak terlalu dekat sekitar 2-3 inci dan sedikit di bawah bibir. Hal ini untuk menghindari “popping” dari huruf B dan P.
  4. Ketika menyanyi dengan keras dan bertenaga, sesuaikan jarak microphone agar suara yang keluar tetap jernih dan tidak pecah atau distorsi.
  5. Tidak mengarahkan microphone ke arah speaker karena bisa mengakibatkan dengungan atau feedback.
  6. Saat kamu sedang tidak menggunakan microphone di atas panggung, misalnya saat bagian solo gitar, jangan memegang microphone menggantung di bawah, terlalu jauh dari mulut. Peganglah microphone setinggi dada kamu, agar saat dibutuhkan microphone bisa langsung digunakan secara cepat. Selain itu untuk mencegah feedback dari speaker monitor yang letaknya di bawah.
  7. Gunakanlah microphone wireless jika penampilan kamu menuntut gerakan yang luas.
  8. Jika menggunakan microphone stand, atur ketinggian stand sehingga kamu tidak mendongak maupun menunduk saat menyanyi.

VokalPlusTV: Cara pegang microphone