Fals Dan Solusinya

Kita sering mendengar istilah fals dalam keseharian kita. Biasanya fals identik dengan sesuatu yang tidak enak didengar. Apa itu fals dan mengapa nada yang fals tidak enak didengar? Saya akan menjelaskan dengan cara yang sederhana dan singkat.

Fals, atau dalam bahasa Inggris out of tune, adalah ketidakharmonisan suatu nada (pitch) atau ketukan (beat), relatif kepada nada atau ketukan lain dalam satu periode waktu. Misalnya senar gitar yang tidak sesuai dengan tuning yang seharusnya, atau pemain perkusi yang ketukannya tidak sejalan dengan pemain drum. Lho, tapi drum dan perkusi tidak ada pitch, jadi harusnya tidak bisa fals dong? Bagi saya bisa. Karena seperti saya sebutkan di atas, bagi saya fals itu ada di nada dan ketukan. Jadi selain out of tune, fals bisa juga berarti off beat. Mari kita bahas yang fals nada dulu.

Fals nada
Nada atau pitch, adalah sesuatu yang vertikal, yaitu tinggi dan rendah. Ketika suatu nada itu fals, artinya nada tersebut tidak sejajar dengan tinggi atau rendahnya nada yang seharusnya. Ukurannya dari mana? Musik yang kita dengar sekarang memiliki dasar harmonis sesuai musik barat, seperti halnya semua alat musik orkestra dan band, seperti piano, gitar, violin, harpa, bass, dan sebagainya. Dasar harmonis musik barat ini berbeda dengan musik tradisional asia seperti gamelan, pelog, slendro, misalnya. Nah, dikarenakan kita bernyanyi pop, jazz, rock, soul, dan sebagainya, diiringi alat musik barat, maka dasar fals atau tidaknya nyanyian kita adalah berdasarkan tuning alat musik tersebut.

Fals ketukan
Ketukan bukanlah sesuatu yang vertikal, melainkan horizontal, karena ketukan dan tempo itu adalah berhubungan dengan waktu yang berjalan. Ketukan 4/4 dalam tempo 120 bpm, misalnya, adalah menghitung 1, 2, 3, 4, secara merata, dalam waktu 2 detik. Jadi fals ketukan adalah tidak sejajarnya suatu ketukan pada ketukan yang seharusnya di dalam tempo.

Fals tidak selalu salah

Musik adalah ekspresi seni, dan bernyanyi adalah pekerjaan yang manusiawi. Nada atau ketukan yang fals memang biasanya tidak enak didengar, tapi adakalanya malah enak didengar. Dalam musik blues, ciri khasnya adalah blue note. Blue note secara sederhana adalah nada yang secara teori dasar berada di luar tangga nada lagu tetapi bunyinya enak. Selain b lue note, ada juga nada-nada yang di-slide atau bend, sehingga bunyinya hidup dan dinamis. Begitupun juga dengan ketukan. Kadang off beat itu menarik, seperti sinkopasi, atau ketukan yang melawan pola ketukan yang umum, atau juga ketukan yang agak telat atau agak maju, kadang memberik efek yang malah mengenakkan lagu. Jika kita bernyanyi betul-betul sempurna nada dan ketukannya, bisa-bisa kita terdengar seperti suara komputer, dan kehilangan rasa. Selama kita bisa mengendalikan nada fals, kita bisa memanipulasinya untuk alat ekspresi lagu. Tapi sebelum kita bisa mengendalikannya, kita harus bisa nyanyi tidak fals dulu.

Solusi untuk nyanyi yang fals

Dalam pendidikan musik, ada mata pelajaran ear training. Pelajaran ini yang paling utama dalam mengatasi masalah fals. Bukan suara, melainkan pendengaran yang bisa menghindarkan kita dari fals. Maka dari itu, seseorang yang pendengarannya peka terhadap musik, otomatis nyanyinya akan lebih terkendali karena dia tahu betul kapan ia fals kapan tidak.

Cara ear training yang paling mudah dilakukan adalah, dengan bantuan alat musik yang sudah stem, atau sudah di-tuning, kita bunyikan satu nada dari alat tersebut, lalu kita ikuti nadanya dengan suara kita. Pertama lakukan dengan satu nada dulu. Jika sudah nyaman, lakukan dengan membunyikan beberapa nada, lalu ikuti nada-nada tersebut. Setelah kita nyaman dengan latihan sederhana di atas, langkah selanjutnya adalah dengan berlatih solfeggio, atau solmisasi. Lakukan latihan-latihan yang sudah dibahas dalam bab solfeggio dalam buku ini.

Selanjutnya, untuk masalah fals ketukan, ada satu cara paling baik untuk mengatasi hal ini. Yaitu dengan menari. Pasang lagu kesukaanmu, dan menarilah pada ketukan lagu itu. Rasakan betul-betul tempo dan ketukan lagu itu dengan seluruh gerakan tubuhmu. Lalu jadikan kebiasan untuk menggunakan ketukan dalam tubuhmu itu ketika bernyanyi. Feel the music, feel the rhythm!
Ada alat bantu yang biasa digunakan untuk melatih ketukan, yaitu metronome. Kamu bisa men-download aplikasi metronome di ponsel pintar, lalu cobalah bermain-main dengannya. Biasakan tubuh kita mengikuti ketukan yang benar.

Evaluasi hasil latihanmu dari waktu ke waktu dengan cara merekam nyanyianmu. Jika kamu kurang yakin akan penilaian kamu sendiri, tanya opini orang lain yang bisa kamu percaya yang kira-kira akan berkata jujur apa adanya.

Koreksi nada dan autotune

Dalam teknologi rekaman masa kini, ada software yang memungkinkan kita untuk mengkoreksi nada yang fals, baik fals nada maupun fals ketukan. Ya, bahkan dengan kecanggihan teknologi, suara berbicara tanpa melodi saja bisa dibuat jadi bermelodi dengan nada-nada dan enak didengar. Memang kenyataannya hal ini lumrah dilakukan di industri musik, namun bagi saya, seharusnya teknologi ini hanya digunakan sebagai alat poles produk akhir saja, dan bukan untuk menipu konsumen. Jika seorang artis yang nyanyinya masih banyak fals tapi berhasil mencetak lagu hits dengan teknologi koreksi ini, maka ia wajib untuk bisa mempertanggungjawabkan kemampuannya saat dia perform live. Jika tidak, tentu memalukan sekali.

Apakah artis seperti T-pain yang menggunakan autotune secara intensif, dan genre musik vocaloid termasuk menipu konsumen? Bagi saya tidak, karena ini berbeda konteks. Mereka justru sengaja menggunakan autotune sebagai bagian dari konsep musiknya, dengan warna suara yang memang seperti suara komputer.

YouTube VokalPlus: Dua jenis fals dan solusinya