Teknik Vokal Dulu Dan Sekarang

Jika kita melihat sejarah perkembangan musik, maka kita akan melihat bahwa musik mengalami berbagai perubahan gaya, pergeseran fungsi, dan berbagai perkembangan lainnya dari waktu ke waktu. Begitu juga dengan teknik vokal. Teori musik yang baku, seperti teori harmoni, interval, komposisi, solfeggio, dan sebagainya, adalah berasal dari dunia barat, khususnya dari Eropa. Sehingga ada baiknya kita menengok sekilas perkembangan musik Eropa, mulai dari Gregorian chant di abad pertengahan, di mana perkembangan musik barat dikendalikan oleh gereja Katolik, lalu perkembangan musik polyphony, atau adanya pecah suara, suara satu dan suara dua, dan teknik solmisasi mulai kira-kira abad ke-9, lalu munculnya castrati di mana penyanyi pria dewasa bernyanyi dengan suara tinggi, hingga monody atau musik yang mengedepankan solois, lalu perkembangan musik teater dari Yunani dan perkembangan musik opera.

Wah, kok jadi banyak ya? Tenang, menurut saya tidak sebanyak itu yang perlu kita ketahui, kecuali kita memang ingin mendalami sejarah musik. Saat ini banyak sekalli informasi di internet mengenai ringkasan perjalanan sejarah musik dan vokal khususnya, kamu bisa mulai membaca berbagai artikel, dan bisa langsung mendengar berbagai contoh musiknya di YouTube. Menyenangkan!

Vokal klasik

Menurut saya, puncak perkembangan teknik vokal itu ada di musik opera. Penyanyi opera atau biasa kita kenal sebagai penyanyi seriosa atau penyanyi klasik, betul-betul harus memaksimalkan kemampuan teknisnya untuk dapat membawakan lagu-lagu opera, atau disebut aria, baik dalam pertunjukkan teaternya maupun dalam konser musiknya. Pernafasan, tone production, resonansi, proyeksi, artikulasi, intonasi, dinamika, nada tinggi, semua itu betul-betul digunakan secara maksimal. Jika kamu belum familiar dengan opera, kamu bisa melakukan pencarian penyanyi opera seperti Luciano Pavarotti, Placido Domingo, Maria Calas, dan lainnya di internet dan lihat penampilan mereka. Untuk itu, tidak heran jika teknik vokal klasik dijadikan standar kurikulum dalam pendidikan olah vokal di manapun kita berada.

Jika kamu penyanyi pop atau rock yang ingin belajar dasar vokal klasik, tentu hal itu baik untuk teknik vokal kita. Namun, karena gaya nyanyi klasik begitu khas dengan pakem yang baku, gaya nyanyi klasik bisa ikut terbawa ketika kita bernyanyi di genre musik lain. Tergantung kita, kita memang mau melakukannya atau tidak. Beberapa penyanyi pop memiliki latar belakang pelatihan vokal klasik, seperti Josh Groban dan Sam Smith.

Panggung dulu dan sekarang

Dulu, pada saat di mana teknologi rekaman dan media penyiaran belum ditemukan, jika seorang penyanyi ingin tampil dan didengar orang banyak, ia tidak memiliki banyak pilihan, salah satu jalur utama sebagai penyanyi dan performer adalah ia harus berhasil masuk ke panggung opera. Maka dari itu wajar jika pada masa itu penyanyi yang tidak memiliki kemampuan vokal klasik dianggap tidak bisa bernyanyi.

Ketika media penyiaran seperti radio dan televisi muncul, hanya sedikit kanal yang tersedia, sehingga hanya segelintir yang berhasil masuk ke sana, itupun hanya penyanyi genre tertentu yang muncul di media-media tersebut.

Begitu juga dengan perusahaan rekaman yang dulu hanya sedikit dan biaya produksi juga masih sangat mahal, hanya sedikit penyanyi yang berhasil memiliki karya rekaman yang dipublikasikan.
Coba bandingkan dengan sekarang. Sekarang kekuatan ada di tangan kita! Bagaimana tidak, genre musik apapun yang kita bawakan, kita dapat merekam dan mempublikasikan karya kita sendiri tanpa harus melewati pihak lain. Yang saya bicarakan ini adalah, teknologi home recording yang sudah semakin mudah dan terjangkau, serta media internet untuk publikasinya. Khususnya media publikasi bagi penyanyi dan performer adalah situs berbagi seperti YouTube, Soundcloud, Instagram, dan lain sebagainya.

Musik saat ini begitu beragam. Dari musik britpop, EDM, nu jazz, electro swing, dan nama-nama genre yang mungkin kita baru dengar ada. Jadi gaya bernyanyi juga saat ini menjadi sangat beragam. Cara penilaian pendengar terhadap musik dan penyanyi juga sudah berubah. Yang dulunya dianggap suara yang rusak, saat ini bisa jadi dianggap suara yang indah. Nada yang dulunya dianggap fals, sekarang dianggap bagus, seperti nada blue note atau istilah awamnya nada miring dalam musik blues dan jazz misalnya. Dengan fakta yang demikian, maka standarisasi teknik vokalpun berubah, tidak harus selalu vokal klasik lagi. Walaupun demikian, saya tetap beranggapan bahwa belajar teknik dasar vokal klasik akan sangat bermanfaat bagi setiap penyanyi.