Motivasi Latihan

Mengapa kita sebaiknya belajar dan berlatih vokal? Bukankah semua orang pada umumnya sudah bisa bernyanyi, bahkan sebagian sudah mahir bernyanyi tanpa pernah belajar? Semua orang pada umumnya bisa berlari. Namun seseorang harus berlatih keras untuk menjadi atlet maraton. Tidak jauh berbeda, vokalis profesional juga begitu.

Vokalis menggunakan otot-ototnya untuk bekerja, menjadi vokalis profesional adalah pekerjaan yang menuntut secara fisik dan mental.

Penyanyi adalah atlet suara

Sebagai gambaran, berikut ini kegiatan seorang vokalis dalam satu hari. Seorang artis rekaman harus siap untuk rekaman di studio hingga larut malam, biasanya proses rekaman satu lagu tidak selesai sekali jalan melainkan harus berulang-ulang untuk mendapat hasil maksimal. Setelah proses rekaman selesai, seorang artis rekaman harus melakukan kegiatan promo, yang dalam satu hari jadwalnya mengharuskan ia tampil dalam tiga tempat yang berbeda. Dari menyanyi di acara pagi hari di televisi, wawancara radio, siangnya tampil di pensi, malamnya tampil di acara launching produk misalnya, lalu langsung berangkat tengah malam ke luar kota untuk melakukan sound check pagi-pagi buta, dan seterusnya.

Tidak jarang penyanyi profesional itu menggunakan tenaga berlebih ketika bernyanyi, karena berbagai faktor. Misalnya suara speaker monitor yang tidak optimal, sehingga penyanyi tidak bisa mendengar suaranya sendiri di atas panggung. Atau faktor ramainya suara sorakan penonton yang membuat penyanyi secara tidak sadar harus mengeluarkan lebih banyak tenaga ketika bernyanyi. Yang seperti ini bahkan terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama. Misalnya selama promo tur keliling Indonesia selama 3 bulan. Hal-hal ini membuat pekerjaan penyanyi profesional berkali lipat lebih berat daripada penyanyi hobi atau musiman.

Contoh lain dari seorang vokalis, guru vokal misalnya juga tidak jauh berbeda intensitas pekerjaannya, dalam sehari ia harus mengajar vokal dari pagi seharian, sore harinya ia latihan dengan grup band di studio, malamnya tampil di acara wedding atau kafe, tiba-tiba tengah malam harus rekaman jingle, misalnya. Tuntutan fisik bagi vokalnya juga cukup berat.

Maka dari itu vokalis hendaknya melatih vokalnya. Untuk memastikan ia siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada di hadapannya sebagai seorang vokalis dan tetap tampil prima kapanpun dibutuhkan. Karena latihan-latihan vokal seperti yang ada di dalam buku ini adalah sama saja seperti halnya latihan fisik bagi pelari marathon dan atlet olahraga lain.

Selain memperkuat dan menjaga instrumen vokalnya,seorang penyanyi belajar dan melatih vokal untuk menajamkan pendengarannya, hal ini sangat penting karena menyanyi yang bagus sangat ditentukan dari ketajaman pendengaran dan sensitifitas seseorang kepada pitch. Dalam belajar vokal seseorang juga belajar bagaimana mengoptimalkan pernafasannya, bagaimana postur yang baik agar instrumen vokalnya itu bekerja dengan optimal, juga belajar bagaimana mengekspresikan lirik dari sebuah lagu, serta berbagai teknik penampilan. Selain teknik vokal, belajar vokal biasanya diikuti juga dengan pelajaran teori musik yang akan mempermudah seorang vokalis dalam pekerjaannya sehari-hari. Sungguh jauh lebih banyak keuntungannya daripada ruginya.

Walau jarang diekspos media, namun rata-rata penyanyi terkenal dalam dan luar negeri juga memiliki pelatih vokal.

Beberapa pelatih vokal yang terkenal melatih artis di antaranya Seth Riggs, yang melatih Michael Jackson, Stevie Wonder, Josh Grobam, Madonna, dll. Contoh lain Brett Manning yang melatih vokalis band Paramore Hayley Williams. Ron Anderson, pelatih vokal Alicia Keys. David Lee Brewer vocal coach Beyonce. Dan masih banyak lagi.

Kalau pun seorang penyanyi profesional tidak memiliki pelatih vokal, tapi mereka biasanya tetap melakukan latihan-latihan seperti layaknya penyanyi yang didampingi pelatih. Dalam beberapa wawancara dengan penyanyi Iron Maiden, Bruce Dickinson, juga penyanyi Stone Temple Pilots Scott Weiland, mereka mengaku tidak belajar dengan seorang vocal coach tetapi tetap berlatih vokal karena mereka tahu bahwa sebagai profesional mereka harus menjaga aset paling berharga mereka, yaitu suara.

Konsekuensi tidak melatih vokal bagi seseorang yang menggunakan vokalnya secara intensif dalam pekerjaan adalah cedera vokal. Vokal seseorang bisa rusak permanen jika didiamkan, dan ini adalah hal terakhir yang kita inginkan terjadi pada diri kita. Maka dari itu saya harap, kamu tidak melewatkan berbagai teknik latihan vokal yang akan dibahas dalam bab-bab berikutnya.

Pada dasarnya latihan vokal yang baik selalu mencakupi hal-hal berikut ini: Pemanasan, teknik vokal dan vokalisi, repertoire atau lagu, pendinginan.

Pemanasan
Seperti layaknya seorang atlet, pemanasan vokal tidak boleh dilewatkan untuk persiapan sebelum menyanyi.

Teknik vokal dan vokalisi
Latihan teknik vokal untuk memperkuat vokal, fleksibilitas, kesatuan, pitch, resonansi, dan lain sebagainya.

Repertoire atau lagu
Pembahasan lagu secara detil dari ekspresi, pelafalan, diksi, hingga pembedahan lirik.

Pendinginan
Pengulangan beberapa latihan pemanasan.