Mengenal Instrumen Vokal

Artwork by Tomas Soejakto (IG: @tomassoe)

Bagi penyanyi, instrumen musik yang ia gunakan adalah suaranya sendiri. Ketika pemain piano bisa melihat seluruh tuts pada instrumennya, dan pemain gitar bisa melihat senar gitarnya, vokalis tidak bisa melihat sebagian besar instrumen mereka. Instrumen vokal kita seperti diafragma, paru-paru, pita suara, berada di dalam tubuh kita dan kita tidak bisa melihatnya bahkan untuk dapat merasakannya saja tidak mudah. Maka dari itu dalam berlatih vokal kita perlu memiliki gambaran secara mental seperti apa instrumen kita agar lebih mudah bagi kita untuk mengontrol apa yang terjadi pada instrumen kita tersebut. Berikut ini gambaran sederhana instrumen vokal kita.

Secara umum, instrumen vokal dibagi menjadi empat bagian. Yaitu generator atau sumber tenaga, produser atau sumber suara, artikulator atau pembentuk suara, dan terakhir adalah resonator atau pembesar suara. Berikut ini penjelasan masing-masing bagian.

Generator
Generator, atau sumber tenaga dari suara adalah nafas. Alat pernafasan antara lain adalah paru-paru dan diafragma. Dalam konteks bernyanyi, diafragma lebih sering dibahas, karena diafragma adalah otot penggerak dari pernafasan kita. Diafragma adalah otot yang berbentuk seperti kubah, yang letaknya di tulang rusuk kita yang paling bawah. Yang memompa udara masuk ke paru-paru adalah diafragma. Yang mengatur keluarnya udara juga diafragma, maka dari itu begitu pentingnya melatih diafragma bagi penyanyi, karena berhubungan dengan power dan kontrol pitch dan dinamika.

Produser
Penghasil suara dari tubuh kita adalah pita suara. Pita suara adalah jaringan otot yang tipis, yang bergetar sehingga menghasilkan suara ketika dilewati oleh nafas. Pita suara terletak di saluran pernafasan dalam tenggorokan kita. Ada dua bilah, kiri dan kanan yang bisa membuka dan menutup. Ketika menghembuskan nafas tanpa suara pita suara kita terbuka, sedangkan ketika bersuara, ia menutup, menangkap lajunya udara lalu bergetar. Seperti jaringan otot lain dalam tubuh kita, pita suara juga bisa cedera.

Artikulator
Setelah pita suara menghasilkan bunyi, tugas artikulator untuk membentuknya menjadi suku kata lalu menjadi kata-kata hingga menjadi kalimat dalam lirik lagu. Artikulator adalah rongga mulut, lidah, gigi, dan bibir. Silahkan membunyikan berbagai suku kata seperti a, e, o, ma, me, mo, ku, ki, si, so, dsb. Lalu perhatikan bagaimana artikulatormu bekerja.

Resonator
Manusia adalah alat musik akustik. Artinya untuk membunyikan suara dengan nyaring, kita tidak memerlukan speaker dan listrik. Contoh alat musik akustik lainnya adalah piano dan gitar akustik. Pada kedua alat musik tersebut, kita bisa melihat bahwa mereka memiliki hollow body, artinya bagian yang kosong pada badan instrumen. Berbeda dengan alat musik elektrik. Bagian kosong tersebut disebut sebagai resonance chamber. Untuk kita, resonance chambernya ada itu rongga-rongga di dalam tubuh kita, khususnya di kepala, lebih fokusnya lagi di bagian wajah. Maka dari itu banyak pelatih vokal sering meminta penyanyi fokus pada face mask ketika ingin memproyeksikan suara dengan lantang.

Elemen kelima yang sangat penting

Selain keempat elemen instrumen vokal untuk menghasilkan suara, menurut saya ada satu elemen lagi yang amat sangat penting untuk bernyanyi, bahkan saya percaya elemen ini lebih penting lagi untuk dilatih daripada suara kita, yaitu telinga.

Telinga kita berlaku sebagai monitor yang mendengar apakah nada yang kita nyanyikan itu fals atau tidak. Sebelum kita bisa mengendalikan nada kita, kita harus bisa mendengarnya, dan semakin telinga kita peka akan nada, semakin kita mampu bernyanyi dengan lebih baik, tentu diimbangi dengan kemampuan mengendalikan nada oleh instrumen vokal kita.

Lebih baik kita nyanyi fals tapi telinga kita mengetahuinya, daripada kita fals tapi kita tidak tahu bahwa kita fals.

Jika ini terjadi, butuh waktu lebih lama untuk seseorang dapat bernyanyi dengan baik. Tapi jangan takut jika kamu termasuk yang telinganya kurang peka, karena semua itu bisa dilatih untuk jadi lebih baik.