Efek Warna Suara

Dalam bernyanyi, kita dapat menggunakan berbagai efek dan warna suara yang berbeda-beda dengan tujuan memberikan hal yang menarik bagi pendengar, juga sebagai alat ekspresi kita. Berikut ini beberapa efek suara yang bisa kita lakukan ketika bernyanyi.

Clean
Seperti suara gitar akustik tanpa efek, suara kita yang alami tanpa efek apapun disebut dengan clean voice. Suaranya penuh, tidak bocor, tidak serak, bersih.

Pharyngeal
Sederhananya, suara pharyngeal itu cempreng dan terdengar dari hidung. Pharyngeal ini sering terdengar di penyanyi yang kerap menyanyikan nada tinggi tanpa pecah ke falsetto namun dengan power yang medium. Contoh suara pharyngeal misalnya penyanyi dari grup rock Guns & Roses, Axl Rose. Pharyngeal juga sebagai teknik vokal yang digunakan untuk melatih mix voice, karena pharyngeal tidak membebani terlalu banyak ke tenggorokan melainkan ke bagian atasnya yaitu faring.

Husky
Efek warna suara yang terdengar ringan, halus, dan agak bocor udaranya. Penyanyi pop sering menggunakan suara husky ini. Karena efek warna suara ini bocor, akibatnya penyanyi membutuhkan udara lebih banyak dalam membunyikannya. Bagi yang tidak biasa bernyanyi husky, ketika husky ia akan lebih mudah kehabisan nafas. Penyanyi pop seperti Afgan dan Raisa cukup sering menggunakan suara husky.

Raspy
Biasa kita sebut sebagai serak-serak basah. Biasanya yang menggunakan suara raspy ini adalah penyanyi di genre rock. Suara ini menarik sekali didengar dalam nyanyian, bahkan banyak yang menyebutnya seksi. Bahkan mungkin salah satu warna suara yang paling laku di industri musik Indonesia. Tidak heran banyak yang ingin punya suara serak-serak basah ini. Hanya saja hal ini tidak boleh dipaksakan, apalagi jika suara alami kita tidak serak. Kalau ingin melatihnya, latih secara bertahap, perlahan. Jika dipaksakan dapat berakibat cedera suara, hingga suara hilang. Tentu kita tidak mau kan? Penyanyi Sandhy Sondoro dan Kaka Slank sering menggunakan suara raspy.

Growl
Growl yang saya maksud di sini bukan growl seperti penyanyi metal, melainkan growl dalam bernyanyi pop, soul, dan R&B. Growl ini biasanya dibunyikan ketika si penyanyi ingin memberikan penekanan pada suatu kata atau kalimat dalam lirik. Efek growl ini mirip seperti saat kita berdaham. Latihannya juga seperti berdaham, tetapi harus bertahap dan perlahan. Penyanyi seperti Beyonce sering menggunakan growl sebagai efek.

Vocal Fry
Vocal fry sudah kita bahas dalam bab register vokal. Vocal fry ini seperti suara malas ketika kita baru bangun tidur. Biasanya vocal fry hanya digunakan saat memulai frase saja. Misalnya ketika menyanyikan kata “Aaakuu” maka yang menggunakan vocal fry hanya huruf “A” pertamanya saja. Penyanyi pop rock indonesia sering menggunakan efek ini. Contohnya Ryan D’Masiv dan Momo Geisha.

Falsetto
Falsetto adalah suara tipis dan tinggi yang terdengar halus. Perbedaan utama head voice yang murni dengan falsetto adalah falsetto terdengar lebih husky dan bocor dibanding head voice yang bulat dan penuh seperti penyanyi soprano klasik. Falsetto menjadi populer di musik pop sejak awal tahun 70an. Saat ini kita bisa mendengar banyak falsetto di dalam karya-karya grup musik The Bee Gees, penyanyi Prince, dan D’Angelo.

Belting
Saat ini dalam konteks musik populer, belting dikenal sebagai menyanyikan nada tinggi, di bagian atas dari chest voice, mendekati bridge atau passaggio, dengan power yang besar dan warna suara yang tebal. Artinya dia menyanyikan nada tinggi tersebut tanpa pecah ke falsetto. Penyanyi soul dan R&B, seperti Stevie Wonder, Mariah Carey, dan Judika sering menggunakan belting sebagai alat ekspresi mereka.

Scream
Seperti ketika diartikan ke bahasa Indonesia, scream adalah berteriak. Efek warna suara scream itu pecah dan distorsi. Scream sering kita dengar dalam genre musik metal. Scream ini ada tekniknya, jadi tidak asal-asalan. Penyanyi scream yang sudah terbiasa biasanya tidak merasa sakit ketika melakukannya, dan tidak habis suara ketika turun panggung setelah scream dalam beberapa lagu. Salah satu pelatih vokal yang mengkhususkan diri melatih scream adalah Melissa Cross.

Lain-Lain
Ada beberapa lagi efek suara yang lain yang tidak perlu saya jelaskan satu persatu dalam buku ini. Misalnya cengkok dangdut dan melayu dan sebagainya. Intinya efek warna suara ini adalah juga sebagai alat ekspresi dalam bernyanyi. Sebagai seniman kita tentu boleh bermain dan bereksperimen dengan berbagai efek di atas, hingga kita dapat menemukan apa-apa yang cocok bagi kita dan bisa sesuai dengan kepribadian suara dan nyanyian kita.